Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPT. "X", merupakan perusahaan cylinder liner yang menggunakan strategi
pemosisian produk make to order, mempunyai lintasan produksi Flow Shop dengan
mesin paralel mulai dari center bubut luar sampai dengan center Grinding. Periode
penjadwalan PT "X" adalah 3 hari. Selama ini PT "X" menggunakan metode
penjadwalan Longest Processing Time (LPT). Penulis ingin mengusulkan altematif
lain untuk menjadwalkan mesin, yaitu dengan pendekatan Tabu Search yang
bertujuan untuk meminimumkan makespan. Kelebihan dan kekurangan algoritma
ini akan dianalisa disesuaikan dengan kondisi PT. "X".
Penjadwalan jlowshop dengan mesin paralel ini memiliki 5 variabel yang
perlu dipertimbangkan, antara lain jumlah job, jumlah center, jumlah mesin pada
tiap center, waktu setup, dan waktu proses masing-masing job di tiap-tiap center.
Setelah waktu baku tiap merk pada tiap center didapatkan maka dijadwalkan
dengan algoritma LPT, dibandingkan dengan hasil dari algoritma Tabu Seach
dengan solusi awal dari algoritma Shortest Processing Time (SPT). Untuk
algoritma Tabu Search itu sendiri, dilakukan perbandingan batasan maksimum total
iterasi antara 1000 dan 10000.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa algoritma Tabu Search
menghasilkan makespan yang lebih baik dibandingkan dengan algoritma LPT.
Untuk jumlah job yang kecil ataupun besar, algoritma Tabu Search dapat
digunakan karena lebih praktis daripada menjadwalkan secara manual. Dengan
batasan maksimum total iterasi sebesar 10.000, dibutuhkan waktu yang lebih lama
dan dalam beberapa kasus dapat menghasilkan makespan yang lebih baik daripada
dengan batasan maksimum total iterasi sebesar 1.000. Penentuan batasan
maksimum total iterasi yang digunakan disesuaikan dengan jenis komputer yang
digunakan di PT. "X". Tidak diperlukan biaya tambahan untuk menjadwalkan
mesin dengan algoritma Tabu Search.