Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelProduksi minuman ringan teh di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal
ini terbukti dengan semakin maraknya persaingan industri-industri minuman teh di
tanah air. Tidak ketinggalan mengatasi masalah ini PT. X yang merupakan sebuah
perusahaan di Surabaya yang cukup berhasil dalam usaha memproduksi produk teh
cair manis dalam botol terus berusaha untuk melakukan ekspansi pasar yang tentu
saja harus diiringi dengan ekspansi pabrik untuk mendukung usaha tersebut.
Penelitian ini sangatlah penting, agar pihak perusahaan PT. X dapat
memperoleh gambaran mengenai kondisi dan situasi industri teh di Indonesia.
Kondisi-kondisi ini meliputi aspek yang menyangkut aspek pasar, teknis dan
finansial. Dari gambaran ini akan diketahui kapan saat yang tepat untuk
menginvestasikan penambahan kapasitas dan berapa jumlah uang yang akan ditanam
dan didapatkan.
Aspek pasar meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pemasaran teh botol
di Indonesia, besarnya permimaan pasar, adanya pesaing dan strategi pemasaran
yang akan dijalankan. Aspek teknis meliputi tempat pendirian penambahan
kapasitas, proses pengolahan teh botol dan penambahan kapasitas yang akan
ditambahkan. Aspek finansial akan ditekankan pada pembuatan laporan keuangan,
sehingga proyek tersebut dapat dievaluasi apakah menguntungkan dan juga
kebutuhan pembiayaan-pembiayaan dapat ditentukan. Setelah membahas
aspek-aspek diatas, analisa sensitivitas harus juga dilakukan untuk melihat
keuntungan yang dapat dicapai, bila kondisi-kondisi yang tidak diharapkan terjadi.
Kesimpulan akhir yang didapatkan adalah penambahan kapasitas produksi
yang paling menguntungkan adalah pada tahun 2000 dengan kapasitas 1200 krat/jam
dan ditinjau dari analisa NPV, IRR, Payback Period dan Discounted Payback Period
penambahan tersebut layak dilakukan. Jika terjadi penurunan permintaan produk
sampai dengan 15 %, proyek ini masih layak diinvestasi, namun jika permintaan
produk menurun antara 15 %- 20 % atau lebih, proyek ini tidak layak diinvestasi.
Oleh karena itu pihak perusahaan harus dapat mengambil kebijaksanaan untuk
mengantisipasi hal tersebut.