Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelEXECUTIVE SUMMARY
A. Topik pembahasan artikel pertama yang berjudul "Mengelola Karir
Menghadapi Bisnis A bad 21" berisi:
Manajemen karir organisasional merupakan aktivitas-aktivitas dan
kesempatan-kesempatan yang disponsori organisasi untuk membantu
memastikan bahwa mereka akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan sumber
daya manusia mereka.
Praktek-praktek manajemen karir organisasional mencakup: perencanaan
karir, pengembangan jejak karir, aktivitas-aktivitas pelatihan dan
pengembangan jejak karir, aktivitas-aktivitas pelatihan dan pengembangan,
kebijakan-kebijakan staffing formal, kriteria promosi standar, pusat-pusat
pengukuran, penempatan pekerjaan, pendanaan pekerjaan, penyuluhan karir,
penyuluhan outplacement dan hubungan dengan anak buah ( Stumpf, 1984 )
Praktek-praktek manajemen karir organisasional memiliki banyak manfaat
bagi organisasi dan sangat bergantung pada bagaimana praktek-praktek
tersebut didesain, dioperasionalkan, didukung oleh besarnya kebutuhan-kebutuhan
pekerja dan apakah suatu praktek tertentu cocok dengan strategi
organisasi atau tidak.
Di masa depan akan terlihat suatu penekanan yang lebih besar pada
ketrampilan-ketrampilan karena banyak individu akan bekerja dalam
organisasi-organisasi minimal sebagai profesional yang mengelola sendiri.
B. Topik pembahasan artikel kedua yang berjudul " Kompetensi Profesi
Dalam Era Globalisasi" berisi:
Setiap tenaga kerja perlu dilengkapi dengan pengetahuan tambahan yang
canggih dan terus dikembangkan, serta keahlian untuk melakukan penetrasi
dan mengenal pasaran yang akan dituju, selain itu kompetensi profesional
merupakan kunci daya saing dalam era percepatan kemajuan teknologi secara
cepat.
Dalam globalisasi perdagangan dan investasi dunia yang diwarnai kuat
oleh keragaman teknologi, keunggulan bersaing dari unit usaha suatu negara
bertumpu kuat pada kemampuan diferensiasi yang bermula dari keunggulan
teknologi. Tanpa kemampuan diferensiasi, suatu perusahaan hanya dapat
menikmati bagian kecil dari perdagangan intra-industri yang justru tumb*jh
progresifdibanding perdagangan antar-industri.
C. Topik pembahasan artikel ketiga "A Quality Human Resource
Curriculum: Recommendations From Leading Senior Human Resource
Executives" berisi:
Bahwa para eksekutif sumberdaya manusia bertanggungjawab untuk
memperkerjakan lulusan sekolah bisnis yang mengkonsentrasikan dalam
sumber daya manusia dengan mempertimbangkan bahwa isi sekarang dari
kurikulum manajemen sumber daya manusia sudah tepat serta membantu
memberikan pengertian siswa mengenai dimana fungsi sumberdaya manusia
dapat cocok diterapkan dan melengkapi strategi bisnis secara keseluruhan.
Penting bagi kalangan akademis dan para praktisi untuk saling
berkomunikasi satu sama lain mengenai kurikulum karena kedua belah pihak
mempunyai taruhan akan kesuksesan dari para lulusan. Ada suatu kebutuhan
yang jelas untuk komunikasi yang sering dan jujur antara kalangan akademis
dan para praktisi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kurikulum.
Ketiga jurnal tersebut memiliki keterkaitan yaitu:
a. Kualitas kurikulum sumber daya manusia diperlukan dalam
pengembangan sumber daya manusia sebagai aset perusahaan maka
hendaknya pengembangan sumber daya manusia perlu dikelola,
diorganisir secara baik dan terencana oleh perusahaan agar dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang mampu memberikan keuntungan
kompetitif perusahaan.
b. Setiap tenaga kerja di era globalisasi memerlukan suatu pemahaman yang
lebih mendalam mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan tentang
manajemen sumber daya manusia selain itu, perlu juga dilengkapi dengan
tambahan pengetahuan khusus, pengenalan akan pasar, kemampuan
bekerjasama serta dilengkapi ciri-ciri pribadi fleksibilitas, integritas, dan
dapat dipercaya agar menjadi sumber daya manusia yang memiliki daya
saing di tingkat lokal dan internasional.