Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPenelitian ini dilakukan untuk menilai dan mengkaji potensi wisata yang
terdapat pada bangunan-bangunan bersejarah baik bangunan berstatus cagar
budaya dan juga yang tidak berstatus cagar budaya di kawasan kota bawah
Surabaya dengan cara scoring. Jenis penelitian yang dipakai oleh penulis adalah
kualitatif eksploratif dan kuantitatif deskripstif. Penelitian kualitatif eksploratif
ditujukan sebagai identifikasi awal terhadap situasi yang dihadapi dalam bentuk
gagasan, wawasan, pengetahuan dan pemahaman akan situasi yang dihadapi
untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian yang lebih mendalam. Penelitian
eksploratif, yaitu penelitian yang merupakan kombinasi antara penelitian
deskriptif dan penelitian menguji. Dalam penelitian eksploratif, peneliti mencoba
menjelaskan gejala-gejala yang terjadi, yang jika mungkin mengembangkan
hipotesis-hipotesis tertentu. penelitian eksploratif menekankan penjelasan dan
interpretasi (Kooij, 2007, p.4). Penulisan yang diterapkan menggunakan studi
deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendiskripsikan atau meggambarkan
atau melukiskan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti secara
sistematis, faktual dan akurat.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilaksanakan dengan menggunakan
scoring maka diperoleh hasil yang menyatakan bahwa House of Sampoerna,
Hotel Ibis, Kantor Pos Besar dan Masjid Ampel berpotensi tinggi sedangkan
Gedung Internatio, Gedung Cerutu, Pabrik Siropen Telasih, Gedung BII,
Polrestabes Surabaya, Gedung Bank Mandiri, Gereja Santa Perawan Maria dan
PTPN XI berpotensi sedang. Bangunan-bangunan tersebut masih berbentuk dan
arsitekturnya masih seperti aslinya seperti saat jaman kolonial Belanda.
Kelemahan bangunan-bangunan pada kawasan ini adalah mayoritas berfungsi
sebagai gedung kantor sehingga wisatawan tidak dapat masuk kedalam untuk
melihat interior gedung. Selain itu tidak ada sarana tourist information center
(TIC) untuk memberikan informasi kepada wisatawan yang berwisata tanpa
menggunakan jasa travel atau backpacker.