Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPemanfaatan lumpur Sidoarjo dengan pembakaran pada suhu tinggi sebagai material pozolan pernah diteliti sebelumnya. Pada penelitian ini dibahas lebih dalam mengenai pengaruh variasi suhu pembakaran, kehalusan butiran, dan kadar lumpur Sidoarjo pada campuran mortar. Analisa terhadap lumpur dilakukan menggunakan serangkaian tes Thermogravimetric Analysis (TGA), X-Ray Diffraction (XRD), dan X-Ray Fluorescence (XRF).
Variasi suhu pembakarannya yakni suhu kering oven, 500, 600, 700, dan 800C selama 2 jam. Setelah dibakar, lumpur ditumbuk hingga mencapai kehalusan 600-150, 150-75, dan <75μm. Kadar penggantian semen oleh lumpur yang dibakar adalah sebesar 10, 20, dan 30%. Pengujian kuat tekan terhadap benda uji berbentuk kubus 555cm3 dilakukan pada umur 7, 28 dan 56 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lumpur dengan suhu pembakaran 600C, kehalusan butiran <75μm, dan kadar 10% dapat menghasilkan kuat tekan tertinggi dan porositas terendah dibanding variasi lainnya. Berdasarkan syarat Strength Activity Index (SAI), lumpur yang dibakar pada suhu 500-800C, kehalusan 150-75μm, dan komposisi 20% masih dapat dijadikan sebagai material pozolan, sedangkan lumpur yang tidak dibakar tidak memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai material pozolan.