Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPekerjaan front liner, khususnya reception tergolong sebagai pekerjaan non-produksi.
Karena itu penilaian hasil kerja pada reception tidak dapat didasarkan pada
hasil-hasil yang bersifat kuantitatif. Pada penelitian ini penilaian kinerja berbasis
perilaku seperti BOS, di mana dalam menilai kinerja front liner akan jauh lebih
efektif dan adil karena terfokus pada perilaku-perilaku penting dalam aktivitas
keseharian (daily critical incidents) para front liner. Menurut Latham&Wexley
(1997) BOS adalah metode penilaian kinerja yang memfokuskan pada frekuensi
kejadian-kejadian kritis (critical incidents). Penulis mengkhususkan penelitian untuk
front liner pada bagian reception, doorman.
Dari sisi instrumentasi, prosedur penerapan BOS pada pada sistem hotel
menjadi sedikit lebih sederhana dibandingkan jenis-jenis perusahaan lain karena hotel
adalah perusahaan yang sangat birokratis. Artinya, perilaku-perilaku penting para
reception, doorman, adalah perilaku-perilaku terstandarisasi (sudah tercantum dalam
job description harian) dan hampir tidak mungkin untuk dapat dimodifikasi untuk
menjadi lebih baik (better perfomance). Masalahnya, dalam penilaian kinerja
seringkali sebuah perusahaan memerlukan hasil penilaian yang cukup tajam dan lugas
terhadap hasil kerja karyawan terutama jika penilaian kinerja berkaitan dengan
pelatihan, promosi, dan pemberian bonus. Untuk memenuhi tujuan perusahaan ini,
maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Peneliti
mengamati langsung perilaku dari obyek yang diamati dan juga dengan bantuan
kuisioner telah diterapkan pada lembar job description hotel tersebut
Analisis lanjutan yang digunakan berupa analisis statistik sederhana, BOS juga
menunjukkan bahwa BOS dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja
para front liner (reception dan doorman).