Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPT X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi besi beton. Masalah yang dihadapi oleh PT X adalah adanya kecacatan pada hasil akhir proses produksi besi beton dan tidak memiliki sistem pengendalian kualitas yang baik dan terstruktur. Hal ini menyebabkan menurunnya kepuasan pelanggan akibat tingginya kecacatan pada besi beton.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pengendalian kualitas dengan metode seven quality tools, Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dan usulan perubahan Standart Operational Procedure (SOP) sehingga dapat meminimalisir cacat pada besi beton.
Hasil analisa penelitian menunjukkan bahwa setelah melakukan implementasi pengendalian kualitas, kecacatan besi beton di proses kritis dapat diminimalisir. Proses kritis roughing mill mengalami penurunan kecacatan sebesar 32.21% sedangkan pada proses kritis intermediate mill mengalami penurunan kecacatan sebesar 32.04%. Faktor penyebab utama terjadinya produk cacat adalah faktor mesin yaitu adanya trouble pada mesin akibat komponen mesin tidak dilakukan perawatan secara berkala, kemudian diikuti faktor manusia, faktor metode dan faktor material sebagai penyebab lain yang dapat menimbulkan kecacatan pada besi beton.