Online Catalog | library@petra

Perlakuan akutansi dan pajak penghasilan atas kebijakan pemberian potongan punjualan dan potongan bunga pinjaman pada koperasi "X"

Koperasi "X" adalah koperasi karyawan yang bergerak di bidang jasa
simpan pinjam dan penjualan barang-barang primer, garmen dan elektronik,
dimana koperasi "X" menerapkan kebijakan potongan penjualan dan potongan
bunga pinjaman dengan tujuan untuk meminimalkan beban pajak. Maka
permasalahan yang dirumuskan adalah Apakah perlakuan akuntansi atas
kebijakan potongan penjualan dan potongan bunga pinjaman telah sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku. Pembahasan perlakuan akuntansi ini meliputi
pengakuan, definisi elemen, pengukuran, penyajian dan pengungkapan.
Melalui perumusan masalah yang kedua mengenai perlakuan pajak
penghasilan atas kebijakan pemberian potongan penjualan dan potongan bunga
pinjaman, maka analisa difokuskan pada kesesuaian antara kebijakan potongan
penjualan dan potongan bunga pinjaman dengan prinsip taxable dan deductible.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi
atas potongan penjualan dan potongan bunga pinjaman yang diterapkan oleh
koperasi telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku serta untuk
mengetahui apakah kebijakan potongan penjualan dan potongan bunga pinjaman
telah sesuai dengan ketentuan perpajakan dalam hal ini prinsip taxable dan
deductible.
Melalui penelitian studi kasus, penulis dapat mengatakan bahwa
koperasi "X" belum melakukan definisi, pengakuan dan penyajian elemen laporan
keuangan dengan benar. Oleh karena itu, koperasi "X" harus membetulkan
penyajian Simpanan Akhir Kolektif, dan pengakuan potongan penjualan untuk
transaksi penjualan kredit. Selain itu kebijakan pemberian potongan penjualan dan
potongan bunga pinjaman tidak sesuai dengan prinsip taxable dan deductible
sehingga menyebabkan potongan penjualan dan potongan bunga pinjaman harus
dikoreksi fiskal dari laporan laba rugi.
Kesimpulan dan saran lebih difokuskan untuk mengubah pos Simpanan
Akhir Kolektif yang pada mulanya dalam neraca sebagai kewajiban menjadi
Simpanan Akhir Kolektif pada ekuitas dan mengakui potongan penjualan di awal
untuk penjualan kredit.